Kembar Group |
Manusia dilahirkan memiliki 2 sisi yang berbeda. Yang pertama
adalah sisi kebaikan, dan yang kedua adalah sisi keburukan. Terlepas dari itu
semua, manusia memiliki akal pikiran yang tidak lupa disematkan oleh Allah SWT
pada saat penciptaannya, sehingga manusia mampu membedakan antara yang salah
dan yang benar. Tidak semua makhluk hidup berkesempatan untuk dapat
menikmatinya, hanya manusia saja yang bisa menikmati kegunaan akal pikiran
tersebut. Akal pikiran manusia berasal dari 2 sumber abadi, yaitu hati dan
otak. Apabila keduanya digabungkan menjadi sebuah racikan, outputnya adalah
akal pikiran yang mengendalikan hawa nafsu kita.
Manusia di dunia ini hidup dalam godaan iblis dan setan.
Mereka bertugas mengarahkan dan membimbing kita ke dalam hawa nafsu yang tidak
terkendali. Hawa nafsu itu dapat berupa godaan dalam bentuk materi maupun
spiritual. Di dalam prakteknya, manusia dibekali dengan sebuah intuisi akal
pikiran, yang kemudian di dalam mitos Jawa disebut dengan Nalar. Nalar manusia
sangat berguna ketika manusia dihadapkan kepada dua pilihan antara baik dan
buruk. Secara tidak langsung, otak akan bereaksi ketika menemukan hal baru,
setelah itu hati juga ikut bekerja membantu otak. Manakah yang akan dipilih
dari keduanya, apakah buruk? Atau baik.
Sebagai manusia yang normal, wajar apabila kita ingin menjadi
manusia yang paling hebat, kaya raya, pandai, tampan atau cantik, selalu dalam
keberuntungan. Apapun yang kita inginkan harus tercapai, apa yang kita mau
harus terpenuhi. Ini adalah salah satu contoh dari hawa nafsu manusia. Hawa
nafsu ini apabila tidak dikendalikan dan diarahkan, akan menjadikan manusia
menjadi hilang akal dan kesadaran. Maka dari itu, Allah SWT membekali diri kita
dengan akal pikiran yang terkoneksi langsung dengan hati. Kadangkala, kita
sebagai manusia mengharapkan sesuai dari Allah SWT, namun belum dapat terwujud,
reaksi kita sebagai manusia pasti akan kecewa dan marah. Dengan akal dan
pikiran itulah, rasa kesabaran dan keikhlasan akan tumbuh. Jiwa kita akan
tersadar, dan aliran darah positif mengalir ke otak hingga merasuki hati.
Mungkin ini belum menjadi hak saya, mungkin ini belum menjadi milik saya.
Nilai-nilai seperti itulah yang wajib kita miliki sebagai manusia.